Jumat, 21 Maret 2014

Morfologi Tumbuhan Jeruk Nipis



Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.& Panz.) Swingle)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Morfologi dan Sistematika Tumbuhan





Oleh,
Najiah Rahmatun Nisa
31113086

Farmasi IB

PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
2014





KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul “Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.& Panz.) Swingle)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Morfologi dan Sistematika Tumbuhan.
            Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Laili D.H., M.Si. selaku dosen mata kuliah ini yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sampai makalah ini selesai. Penulis juga banyak berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu memberikan aspirasi dan idenya dalam penulisan makalah ini, juga kepada orang tua penulis yang senantiasa mendoakan kelancaran dan kesehatan penulis sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
            Besar harapan penulis mengenai referensi yang disiapkan, namun penulis sadar bahwa apa yang disiapkan ini masih jauh dari harapan pembaca. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Tasikmalaya, Februari 2014
Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar           ............................................................................................. i
Daftar Isi         .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah         ..................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah       ..................................................................................2
C.     Tujuan Makalah          ..................................................................................2
D.    Kegunaan Makalah     ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN     
A.    Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ..........4 
B.     Taksonomi Tumbuhan Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle.)            ...............................................................8
C.     Ciri Morfologi dari Tanaman Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle.)               ..........................................................9
D.    Khasiat/Manfaat dari Tanaman Jenuk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)  ................................................................................12
E.     Kandungan Kimia yang terdapat dalam tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)          ............................................15
F.      Cara Pemakaian Tanaman Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle).            ................................................................................17

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan     ............................................................................................28
B.     Saran   ........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA           
             


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Di Indonesia begitu banyak keanekaragaman baik flora maupun faunanya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang dapat dijadikan tanaman obat tradisional atau disebut tanaman herbal.
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia pada zaman dahulu sebelum lahirnya obat-obat baru yang mengandung bahan kimia dan memiliki efek samping terhadap tubuh yang mengkonsumsinya. Namun, sejalan dengan teknologi pada zaman sekarang banyak manusia yang sudah meninggalkan tanaman obat dan beralih pada obat dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji secara laboratorium.
Namun seiring dengan teknologi canggih yang dapat menciptakan berbagai jenis obat dengan biaya produksi mahal dan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh yang lain maka banyak masyarakat terdorong kembali untuk menggunakan obat trasidonal dari berbagai tanaman obat. Dengan berbagai teknologi pula banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.
Tanaman obat khusunya pada tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) mempunyai banyak manfaat yang dapat membantu dalam proses penyembuhan ataupun proses pencegahan suatu penyakit tertentu.
B.     Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) akan diulas secara mendetail dengan merumuskan masalah sebagai berikut:
a.       apa itu tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
b.      termasuk jenis tumbuhan apa Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) itu?
c.       apa struktur morfologi dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
d.      apakah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) memiliki kegunaan/manfaat?
e.       kandungan kimia apa yang terdapat dalam tamanan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
f.       bagaimana cara pemakaian tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
C.     Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk:
a.       mengenal tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
b.      mengetahui klasifikasi tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) dari segi taksonomi tumbuhan;
c.       mengetahui sifat morfologi dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
d.      mengetahui khasiat/manfaat dan kandungan dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
e.       mengetahui kandungan kimia dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
f.       mengetahui cara pemakaian tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) dengan baik dan benar.
D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu tanaman obatan tradisional. Secara praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a.       Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan tentang tanaman obat dan manfaatnya;
b.      Pembaca/dosen, sebagai media informasi tentang tanaman obat berserta khasiatnya.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)
           Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) memiliki persamaan nama C. Limonellus Miq., C. Medica Linn. Var. Acida Brandis., C. Acida Roxb., C. Aurantium L. Var. Amara Engl., C. Javanica Blume., C. Notissima Blanco. Buah ini pun memiliki nama berbeda pada daerah yang berbeda pula seperti di Sumatra: kelangsa (Aceh). Jawa: jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa). Nusa Tenggara: jeruk alit, kaputungan, lemo (Bali), dongaceta (Bima), mudutelong (Flores), jeru (Sawu), mudakenelo (Solor), delomakii (Roti). Kalimantan: lemau nepis. Sulawesi: lemo ape, lemo kapasa (Bugis), lemo kadasa (Makasar). Maluku: puhat em nepi (Buru), ahusi hinsi, aupsifis (Seram), inta, lemonepis, ausinepis, usinepese (Ambon), wanabeudu (Halmahera), remong (Yap), laim (Marshall Island, English, Kosrae), limon (Guam), cittronier (French), karer (Phonpei). Buah ini memiliki nama simplisia Citri aurantifoliae fructus (buah jeruk nipis).
           Biasanya jeruk nipis ini ditanam di pekarangan atau dikebun, dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, asalkan mudah meneruskan air dan mendapat sinar matahari penuh. Konon, jeruk nipis ini berasal dari kepulauan Hindia Timur. Di indonesia tanaman ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.000 m pdl.
           Menurut Sethparkdee (1992 ) Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) “Small, densely and irregularly branched, evergreen tree, about 5 m tall; twigs armed with short stiff sharp spines. Root suckers and suckers on older branches, characterized by stout sharp spines, are common. Lime in an everbrearing tree. Leaves alternate, elliptic to oblong-ovate, 4-8 cm x 2-5 cm, margin crenulate; petioles narrowly winged. Inflorescences short axillary racemes, 1-7(-10)-flowered; flowers small, white in bud; calyx cup-shaped, 4-6-lobed; petals 4-6, 8-12 mm long; stamens 20-25(-34), ovary 9-12(-15)-celled, style abruptly distinct. Fruit a globose to ovoid berry, 3-6 cm in diameter, sometimes with apical papillae, greenish-yellow; peel very thin, very densely glandular; segments with yellow-green pulp-vesicles, very acid, juicy and fragrant. Seeds small, plump, ovoid, pale, smooth with white embryos (polyembrionic). Limes hybridize freely with other Citrus species, and many hybrids are known, e.g. Lemonimes (lime x lemon), Limequats (lime x kumquat). Limes are divided horticulturally into acid and sweet limes. In addition to the common (Mexican, West Indian or Key) lime described, there is the Tahiti or Persian lime (2n = 3x = 27), presumably a hybrid of lime and citron (Citrus medica L.). It has a longer, globose fruit, acid but less richly flavoured than the common lime; the fruit is seedless or nearly so. The Tahiti lime is more hardy and successful in the subtropics; in South-East Asia it plays a very minor role. The sweet citron, probably from India, where it is of some importance. It has been used as a rootstock. Lime cultivars are not very distinct; in Thailand 'Kai' and 'Paan' can only be identified by fruit shape (ovoid and flattened/globose respectively)”.
           Menurut Dlimartha, S. (1999) Tanamah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) “Pohon jeruk nipis memiliki cabang lebat tetapi tidak beraturan, memiliki tinggi 1.5-3.5 m, batang bulat, berduri pendek, kaku dan tajam. Daun tunggal, tangkai daun bersayap sempit. Helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur lonjong, pangkal bulat, ujung tumpul, tepi beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengilap. Permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda, panjang 2.5-9 cm, lebar 2-5 cm. Bunga majemuk, tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun, bunga berbentuk bintang, diameter 1.5-2.5 cm, berwarna putih, baunya harum. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur , diameter 2.5-5 cm, berkulit tipis tanpa benjolan, berwarna hijau yang akan menjadi kuning jika matang, rasanya asam. Bijinya banyak, kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang.
           Menurut Edwin (2009) Tanamah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) “Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia disepanjang tahun, kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan tekstur kulit, bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu diperhatikan, semakin tipis kulitnya maka semakin banyak kandungan airnya. Jeruk nipis berukuran kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis daripada berukuran besar. Tanaman jeruk berkhasiat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit mulai dari daunnya sampai buahnya. Jeruk sangat baik untuk pencegahan penyakit sebab jeruk mengandung vitamin C 49 mg dalam 100 gramnya, zat flaonoid, pektin, kalsium, dan asam folat. Jeruk nipis tumbuh pada ketinggian tempat 200m-1300 m dpl, curah hujan tahunan 1.000 mm-1.500 mm/tahun, suhu udara 20 C-30 C, kelembaban sedang-tinggi, penyinaran sedang. Jenis tanah yang digunakan untuk tumbuhnya jeruk nipis adalah latosol, aluvial, dan andosol, tekstur lempung berpasir dan lempung liat, drainase baik, kedalaman air tanah 40cm-170cm dari permukaan tanah, keasaman (pH) 4-9, kesuburan sedang-tinggi”.
           Menurut Liogier (1988) Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) “Key lime is the name used most often to refer to a primitive race of Citrus arantiifolia cultivated and naturalized in the West Indies. It is also referred to as Mexican lime, West Indian lime, lima, limón criollo, limón agria, limón boba, and citron (Little and Wadsworth 1964). Key lime is an evergreen, spiny shrub or small tree to 6 m in height. The plant has single or multiple stems and irregular branches covered with smoothish brown to gray bark. The twigs are quadrangular (when young), green, and bare sharp axillary spines 3 to 17 mm long. The leaves are yellow-green to dark green, with 5- to 28-mm winged petioles and elliptic to oval leathery 4- to 13-cm long blades with edges that have minute rounded teeth. The crushed foliage has a strong, distinct, spicy (citrus) odor and taste. The four- to five-petaled white flowers occur in few-flowered axillary clusters. The fruits (hesperidiums) are ellipsoidal, 3 to 5 cm in diameter, have juicy, greenish-yellow flesh, and are yellow at maturity. They contain a few white, pointed seeds about 1 cm long (Liogier 1988, Little and Wadsworth 1964)”.
           Menurut Latief, A (2012) Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) “Jeruk Nipis adalah tumbuhan perdu yang mempunyai banyak dahan dan ranting. Batang pohon berkayu keras. Tanaman ini biasanya berbuah setelah berumur 2.5 tahun. Buah berbentuk bulat sebesar bola tenis meja, diameter 3-6 cm, berwarna hijau, kuning, atau hijau kekuningan. Bunga berdiameter 2.5 cm dan berwarna putih kekuningan dengan pinggiran ungu terang”.
B.     Taksonomi Tumbuhan Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle.)
Kerajaan (Kingdom)         : Plantae
Divisi (Divisio)                  : Spermatophyta
Sub Divisi                         : Angiospermae
Kelas                                 : Dicotiledoneae
Ordo                                  : Rutales
Familia                              : Rutaceae
Genus                                : Citrus
Spesies                              : Citrus aurantifolia
          


C.     Ciri Morfologi dari Tanaman Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle.)
a.       Daun (Folio)
     Daun jeruk nipis ini termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Bangun daun ini bentuk dengan bagian yang terlebar ditengah-tengah termasuk jorong (ovalis atau ellipticus). Ujung daunnya memiliki bangun meruncing (acuminatus). Pangkal daunnya membulat (rotundatus). Susunan tulang daunnya menyirip (penninervis). Daun ini memiliki tepi yang rata. Daun ini berwarna hijau tua dan apabila daunnya menua akan berubah menjadi kuning dan gugur sedangkan daun yang berada di bawah permukaanya berwana hijau muda. Permukaan daunnya licin (laevis) dan mengkilat (nitidus). Memiliki panjang 2.5-9 cm, lebar 2.5 cm. Duduk daun tersebar (folia sparsa), karena disetiap buku-buku terdapat hanya satu daun. (Tjitrosoepomo, G. 2003)
b.      Bunga (Flos)
            Citrus aurantifolia memiliki bunga majemuk (inflorescentia). Bunga majemuk (inflorescentia), tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun dengan diameter 1.5-2.5 cm, bunga berbentuk mangkuk berbagi 4-5 dengan diameter 0.4-0.7 cm berwarna putih dan tangkal putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5 berbentuk lanset dengan panjang 0.7-1.25 dan lebar 0.25-0.5 cm dan berwarna putih. Termasuk bunga hermafrodit atau sering disebut bunga banci dimnana terdapat putik dan benang sari. Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, daan membuka dengan velah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang , aroma buga harum sehingga menarik lebah. (Tjitrosoepomo, G. :2003)
c.       Buah (Fructus)
            Buah tanaman ini hampir bulat telur, diameter 3.5-5 cm, tebal kulitnya 0.2-0.5 cm, tipe buah sejati tunggal berdaging jeruk (hesperedium), permukaan licin, dan berkulit tipis. Kulit buahnya memiliki 3 lapisan yaitu:
1.   Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan lapisan ini disebut flavedo.
2.   Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
3.   Lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan ini terdapat gelembung-gelembung berair, dan bijinya terdapat bebas di antara gelembung-gelembung (Tjitrosoepomo, G. :2003).
Kulit buah jeruk nipis, kepingan panjang atau berbentuk spiral, melengkung atau datar, lebar sampai 15 mm, tebal kira-kira 3mm, keras. Permukaan luar berbenjol-benjol, parut gagang buah berupa lingkaran lebih menonjol. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak kuning kecoklatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan warna kehijauan bergaris tengah kurang lebih 1mm. Berkas patahan tidak berserabut. (Anonim :2012)
d.      Biji (Semen)
            Bijinya banyak kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang. Biji Citrus aurantifolia ini juga memiliki lapisan kulit luar (testa) tipis, dan bagian pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam dan lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput. (Tjitrosoepomo, G :2003)
e.       Batang (Caulis)
            Tanaman ini memiliki batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar tergolong kayu. Batangnya berbentuk bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya mengangguk (nutans), dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi ujungnya membengkok kembali ke bawah. Sifat percabangan batang monopodial yaitu dimana batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang. (Hidayat, 1990).
f.       Akar (Radix)
            Citrus aurantifolia adalah akar tunggang dimana akar lembaga tunbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang kecil. Akarnya memiliki cabang dan serabut akar. (Tjitrosoepomo, G. :2003)
D.    Khasiat/Manfaat dari Tanaman Jenuk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)
a.       Buah
            Buah Jueruk Nipis memiliki rasa yang pahit, asam, sedikit dingin, dan berkhasiat untuk:
1.   Manfaat Air Jeruk nipis
·         Penyedap makanan;
·         Penyedap minuman;
·         Penyegar;
·         Bahan pembuat asam sitrat
·         Membersihkan karat pada logamdan kulit yang kotor;
·         Campuran jamu;
·         menghilangkan sumbatan energi;
·         obat batuk;
·         menghilangkan kelelahan;
·         peluruhan dahak (mukolitik);
·         peluruh kencing (diuretic);
·         peluruh keringat/menghilangkan bau badan;
·         suara serak;
2.   Bulir/Buah Jeruk Nipis
·         Mengurangi panas perut;
·         Mengurangi penyakit empedu
·         menambah nafsu makan;
·         membantu proses pencernaan;
·         menghentikan kebiasaan merokok
·         influenza;
·         mencegah rambut rontok;
·         menghindari keriput pada wajah;
·         melangsingkan badan;
·         ketombe;
·         menambah stamina;
·         haid yang tidak teratur;
·         amandel;
·         sesak nafas;
·         sembelit;
·         anyang-anyangan;
·         perut mulas pada waktu datang haid;
·         disentri;
·         difteri;
·         jerawat;
·         perut mual;
·         mimisan.
3.   Kulit Jeruk Nipis
·         Mencengah ngengat/tungau.
·         Menetrilisir udara kotor (aromanya)
·         Mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap.
·         Membantu proses pencernaan
4.   Biji Jeruk Nipis
·         Bermanfaat terhadap bisa (racun) yang mematikan
·         Bermanfaat terhadap sengatan kalajengking;
b.      Bunga
            Bunga dari Jeruk nipis memiliki aroma yang harum dan biasanya digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
c.       Daun
            Daun dari Jeruk Nipis ini dapat digunakan untuk pengotan kepala pusing/vertigo, gigi berlubang, sakit pinggang, menurunkan tekanan darah tinggi, deman/panas pada saat malaria.
d.      Akar
      Akar jeruk nipis biasa digunakan untuk pengobatan ambeien, wasir.
E.     Kandungan Kimia yang terdapat dalam tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle).
                  Jeruk Nipis mempunyai unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asam sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C sebesar 27 miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram, hidrat arang 12.4 gram, vitamin B1 0.04 miligram, zat besi 0.6 miligram, lemak 0.1 gram, kalori 37 gram, protein 0.8 gram dan mengandung banyak air 86 gram. (Thomas :1989)
                  Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis di antaranya adalah asam sitrat sebnyak 7-7,6%, damar lemak, mineral, vitamin B1, sitral limonene, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin C sebanyak 27mg/100 g jeruk, Ca sebanyak 40mg/100 g jeruk, dan P sebanyak 22 mg. (Hariana :2006)
                  Jeruk Nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool. Selain itu, juga mengandung flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Buah masak mengandung synephrine dan N-methyltyramine. Disamping itu juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak asttiri (sitral, limonen, felandren, terfineol, kamfen), kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, C .
                  Tanaman genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang merupakan suatu substansi alami yang telah dikesnal memiliki efek sebagai antibakteri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa minyak atsiri dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah limonen (33,33%), β-pinen (15,85%), sitral (10,54%), neral (7,94%), γ-terpinen (6,80%), α-farnesen (4,14%), α-bergamoten (3,38%), β-bisabolen (3,05%), α-terpineol (2,98%), linalol (2,45%), sabinen (1,81%), β-elemen (1,74%), nerol (1,52%), α-pinen (1,25%), geranil asetat (1,23%), 4-terpineol (1,17%), neril asetat (0,56%) dan trans-β-osimen (0,26%). (Astarini et al, 2010). (Astarini et al, 2010)

Asam Asetat
 

limonen
 
F.      Cara Pemakaian Tanaman Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle).
1.      Amandel
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis 1.5 rimpang kunyit sebesar ibu jari diparut dan 2 sendok makan madu.
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan madu dengan ditambah 0.5 gelas air, diaduk samoai merata, dan disaring.
Cara menggunakan           : diminum 2 hari sekali secara teratur.
2.      Malaria
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan kecap, garam secukupnya.
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan lainnya dan disaring.
Cara menggunakan           : diminum tiap pagi menjelang sarapan.
3.      Ambeien
Bahan                                : 2-4 potong akar jeruk nipis.
Cara membuat                   : rebus dengan 1.5 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring.
Cara menggunakan           : diminum setiap sore secara teratur.
4.      Sesak Nafas
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 potong gula batu.
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang merah diparut, kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk sampai merata, kemudian disaring.
Cara menggunakan           : diminum setelah makan pagi secara teratur.
5.      Influenza
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 0.5 sendok minyak kayu putih, kapur sirih secukupnya.
Cara membuat                   : jeruk nipis dipanggang sejenak dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai merata, dan disaring.
Cara menggunakan           : diminum 1 kali sehari secara teratur.
6.      Batuk
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1.5 sendok kecap, garam secukupnya.
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya, diaduk sempai merata dan disaring.
Cara menggunakan           : diminum satu kali sehari.

Bahan                                : 1 buah jeruk nipis dan 1 potong gula batu.
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas dengan air hangat, kemudian diberi gula batu, diaduk sampai merata dan disaring.
Cara menggunakan           : diminum 1 kali sehari dilakukan berturut-turut sampai sembuh

Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, kapur sirih secukupnya, 1 potong gula batu.
Cara membuat                   : jeruk nipis dibalur dengan kapur sirih beberapa saat, kemudian dibakar dan diperas untuk diambil airnya. Air jeruk nipis tersebut diberi gula batu dan diaduk sampai merata, kemudian disaring.
Cara menggunakan           : diminum biasa

Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 1 sendok minyak kayu putih;
Cara Membuat                  : jeruk nipis dibakar dan dibelah menjadi 4 bagian, jahe diparut, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan           : dioleskan pada dada dan punggung sehabis mandi pagi dan sore.
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2-3 siung bawang merah, 0.5 sendok minyak kelapa;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang merah diparut, kemudian diberi minyak kelapa dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan           : digunakan sebagai bedak/bobok.

Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1 potong gula batu, 1 putih telur ayam kampung;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya, diberi 0.25 gelas air masak dan dioplos sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan           : diminum sacara teratusr 1 kali sehari selama sakit.

Bahan                                : 1 buah jeruk ni[is, 0.25 sendok tepung biji buah pala, 1 sendok minyak kayu putih;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan           : dipakai sebagai bedak dan dioleskan pada dada dan punggung.
7.      Sakit Panas
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 0.5 sendok minyak kelapa, 1 sendok minyak kayu putih, 2-4 siung bawang merah yag dihaluskan;
Cara membuat                   jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan           : dipakai sebagai kompres dan obat gosok untuk dada dan punggung.

8.      Sembelit
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2-4 siung bawang merah, 1 sendok minyak kayu putih, buah asam secukupnya, 2 sendok air masak;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan dihaluskan bersama-sama;
Cara menggunakan           : dioleskan diseluruh tubuh, terutama di seputar perut.
9.      Terlambat datang bulan
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari, kapur sirih dan garam secukupnya;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur merata dan disaring;
Cara menggunakan           : diminum 1 kali sehari.
10.  Perut mulas pada waktu haid/datang bulan
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1.5 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3 mata buah asam yang sudah masak, 1 potong gula kelapa;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, jahe diparut, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diberi 0.75 gelas air masak dan disaring;
Cara menggunakan           : dimunum pada hari pertama haid.

11.  Disentri
Bahan                                : 2 potong akar jeruk nipis;
Cara membuat                   : direbus dengan 2.5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring;
Cara menggunakan           : diminum 1 kali sehari.
12.  Perut Mulas
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dengan 0.5 gelas air hangat sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan           : dibuat dan diminum 2 kali sehari.
13.  Perut Mual
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis dan 1 potong gula aren;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan gula aren sampai merata, ditambah dengan 1 gelas air hangat dan disaring:
Cara menggunakan           : diminum biasa.



14.  Menghilangkan Kelelahan
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 0.5 sendok teh bubuk merica, 1 sendok teh kopi;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, jahe diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata, ditambah 1 gelas air masak dan disaring;
Cara menggunakan           : dibuat dan diminum 2 minggu sekli.
15.  Menghilangkan bau badan
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis dan 3-5 lembar daun sirih;
Cara membuat                   : kedua bahan tersebut direbus dengan 1 cerek air sampai mendidih, kemudian dicampur air dingin secukupnya;
Cara menggunkan             : dipakai untuk mandi
16.  Menghindarkan Keriput Pada Wajah
Bahan                                : 1 buah jeruk nipis, 1 sendok minyak kayu putih, 0.25 sendok kapur sirih;
Cara membuat                   : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainya sampai merata;
Cara menggunakan           : dipakai untuk bedak pada wajah setiap malam.
17.  Wasir
Bahan                                : Akar pohon jeruk nipis;
Pengobatan                       : Akar dicuci dan direbus dengan 1 liter air kurang lebih setengah jam, kemudian disaring dan diminum.
18.  Difteri
Bahan                                : Dua buah jeruk nipis dan madu;
Pengobatan                       : jeruk nipis dicuci dan diperas. Air perasan diseduh dengan segelas air dan ditambah madu. Ramuan dikumur selagi hangat selama 3 menit, lalu ditelan. Ramuan diminum tiga kali sehari sebanyak 2 sendok makan.
19.  Jerawat
Bahan                                : Satu buah jerk nipis;
Pengobatan                       : Jeruk dicuci, diiris, dan digosokan pada kulit wajah.
20.  Kepala Pusing/ Vertigo
Bahan                                : Setengah genggam daun jeruk nipis dan satu sendok makan air jeruk nipis;
Pengobatan                       : daun jeruk dicuci, dilumatkan, dan ditambah air jeruk nipis. Ramuan digosokan pada tengkuk, dahi, dan pelipis. Hal ini dilakukan 1-2 kali sehari.
21.  Suara Serak
Bahan                                : Dua buah jeruk nipis, kapur sirih, garam dapur, dan satu sendok makan madu murni.
Pengobatan                       : Jeruk dicuci dan diperas. Air perasan ditambah kapur sirih, garam dapur, madu, dan tiga perempat gelas air mendidih. Ramuan diaduk rata dan diminum sekaligus menjelang tidur malam seminggu sekali.
22.  Menambah Nafsu Makan
Bahan  : Sesendok makan air jeruk nipis dan gula secukupnya.
Pengobatan     : Air jeruk nipis ditambah gula, diaduk rata, dan diminum dua kali sehari sesudah makan.
23.  Mencegah Rambut Rontok
Bahan                                : Dua buah jeruk nipis;
Pengobatan                       : Jeruk nipis dicuci dan diiris menjadi 3 atau 4 bagian. Air jeruk nipis dioleskan pada kulit kepala hingga merata. Selanjutnya, rambut dibungkus dengan handuk selama semalam dan dikeramas keesokan harinya. Hal ini dilakukan tiga kali seminggu.
24.  Ketombe
Bahan                                : Air perasan dari satu atau dua jeruk nipis.
Pengobatan                       : Air perasan jeruk nipis dioleskan pada seluruh kulit kepala. Setelah didiamkan selama 20-30 menit, rambut dikeramas. Ketombe biasanya akan hilang setelah hal ini dilakukan tiga kali (setiap kali akan cuci rambut).
25.  Menghentikan Kebiasaan Merokok
Bahan                                : Jeruk Nipis
Pengibatan                        : Jeruk nipis diiris dan diisap. Selanjutnya, minum air putih. Hal ini dilakukan beberapa kali sehari.
26.  Anyang-Anyangan
Bahan                                : Dua buah jeruk nipis
Pengobatan                       : Jeruk nipis dicuci, diperas, diberi gula pasir secukupnya, dan ditambah segelas air panas. Ramuan diaduk rata dan diminum sekaligus. Biasanya cukup dilakukan satu kali.
27.  Mimisan
Bahan                                : Satu buah jeruk nipis besar yang sudah tua
Pengobatan                       : jeruk nipis dicuci, dibelah, diperas, dan disaring. Air perasan diteteskan pada hidung. Hal ini dilakukan 1-2 kali sehari.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
                  Jeruk nipis yang mempunyai nama latin (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ini sangat mempunyai banyak manfaat yang dikandungnya, mulai dari buah, daun, bunga, batang dan juga akarnya memiliki manfaat/kegunaan masing-masing. Sehingga kehadiran dan pertumbuhannya haruslah dijaga dan dibudidayakan sehingga dapat menjaga ekosistem lingkungan.
                  Buah yang berasal dari famili Rutaceae ini memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh contohnya vitamin A, B1, dan juga vitamin C. Digunakan dengan perlakuan yang bervariasi dan juga ditambah/dikombinasi dengan tumbuhan obat lainnya maka tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat dari berbagai macam penyakit.
B.     Saran
                  Semoga setelah membaca makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan juga pengetahuan yang telah didapat tersebut bisa diamalkan dikehidupan sehari-hari dan juga makalah ini dapat dijadikan referensi dalam pembuatan laporan penelitian dan sebagainya.



DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwi.
F1A dkk. 2006. Pustaka Kebun Percontohan Tumbuhan Obat. Tasikmalaya: STIKes Bakti Tunas Husada Press.
Latief, A. (2012). Obat Tradisonal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Liogier H.A. 1988. Descriptive flora of Puerto Rico and adjacent islands, Spermatophyta. Vol. 2. Editorial de la Universidad de Puerto Rico, Río Piedras, PR. 481 p.
Sethparkdee, R. 1992. Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle.
Thomas. 1989. Tanaman obat tradisional. Yogyakarta: Kanisius.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.