Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.&
Panz.) Swingle)
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Morfologi dan Sistematika Tumbuhan
Oleh,
Najiah Rahmatun
Nisa
31113086
Farmasi
IB
PROGRAM STUDI S1
FARMASI
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul “Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.&
Panz.) Swingle)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Morfologi dan Sistematika Tumbuhan.
Penulis menyadari bahwa selama
penulisan makalah ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Laili D.H., M.Si. selaku dosen mata kuliah ini yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis sampai makalah ini selesai. Penulis juga banyak
berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu memberikan aspirasi dan
idenya dalam penulisan makalah ini, juga kepada orang tua penulis yang
senantiasa mendoakan kelancaran dan kesehatan penulis sehingga makalah ini
dapat selesai tepat waktu.
Besar harapan penulis
mengenai referensi yang disiapkan, namun penulis sadar bahwa apa yang disiapkan
ini masih jauh dari harapan pembaca. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Tasikmalaya, Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .............................................................................................
i
Daftar Isi .........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan Makalah ..................................................................................2
D. Kegunaan Makalah ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ..........4
B.
Taksonomi Tumbuhan Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle.) ...............................................................8
C.
Ciri Morfologi dari Tanaman Obat Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle.) ..........................................................9
D. Khasiat/Manfaat
dari Tanaman Jenuk Nipis (Citrus
Aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ................................................................................12
E. Kandungan
Kimia yang terdapat dalam tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ............................................15
F.
Cara Pemakaian Tanaman Obat Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle). ................................................................................17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................28
B. Saran ........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di
Indonesia begitu banyak keanekaragaman baik flora maupun faunanya.
Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang
dapat dijadikan tanaman obat tradisional atau disebut tanaman herbal.
Tanaman
obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia pada zaman dahulu sebelum
lahirnya obat-obat baru yang mengandung bahan kimia dan memiliki efek samping
terhadap tubuh yang mengkonsumsinya. Namun, sejalan dengan teknologi pada zaman
sekarang banyak manusia yang sudah meninggalkan tanaman obat dan beralih pada
obat dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji secara
laboratorium.
Namun
seiring dengan teknologi canggih yang dapat menciptakan berbagai jenis obat
dengan biaya produksi mahal dan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh yang
lain maka banyak masyarakat terdorong kembali untuk menggunakan obat trasidonal
dari berbagai tanaman obat. Dengan berbagai teknologi pula banyak tanaman obat
tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan aman
untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.
Tanaman
obat khusunya pada tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) mempunyai
banyak manfaat yang dapat membantu dalam proses penyembuhan ataupun proses
pencegahan suatu penyakit tertentu.
B. Rumusan
Masalah
Di
dalam makalah ini tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) akan diulas secara mendetail
dengan merumuskan masalah sebagai berikut:
a. apa
itu tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle)?
b. termasuk
jenis tumbuhan apa Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle) itu?
c. apa
struktur morfologi dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
d. apakah
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle) memiliki kegunaan/manfaat?
e. kandungan
kimia apa yang terdapat dalam tamanan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
f. bagaimana
cara pemakaian tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)?
C. Tujuan
Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk:
a. mengenal
tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle);
b. mengetahui
klasifikasi tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle) dari segi taksonomi tumbuhan;
c. mengetahui
sifat morfologi dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
d. mengetahui
khasiat/manfaat dan kandungan dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
e. mengetahui
kandungan kimia dari tanaman Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle);
f. mengetahui
cara pemakaian tanaman obat Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) dengan baik dan benar.
D. Kegunaan
Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu
tanaman obatan tradisional. Secara praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi:
a. Penulis,
sebagai wahana penambah pengetahuan tentang tanaman obat dan manfaatnya;
b. Pembaca/dosen,
sebagai media informasi tentang tanaman obat berserta khasiatnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) memiliki
persamaan nama C. Limonellus Miq., C. Medica Linn. Var. Acida Brandis., C. Acida Roxb., C. Aurantium L. Var.
Amara Engl., C. Javanica Blume., C. Notissima Blanco. Buah ini pun
memiliki nama berbeda pada daerah yang berbeda pula seperti di Sumatra:
kelangsa (Aceh). Jawa: jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa). Nusa Tenggara:
jeruk alit, kaputungan, lemo (Bali), dongaceta (Bima), mudutelong (Flores),
jeru (Sawu), mudakenelo (Solor), delomakii (Roti). Kalimantan: lemau nepis.
Sulawesi: lemo ape, lemo kapasa (Bugis), lemo kadasa (Makasar). Maluku: puhat em
nepi (Buru), ahusi hinsi, aupsifis (Seram), inta, lemonepis, ausinepis,
usinepese (Ambon), wanabeudu (Halmahera), remong (Yap), laim (Marshall Island,
English, Kosrae), limon (Guam), cittronier (French), karer (Phonpei). Buah ini
memiliki nama simplisia Citri aurantifoliae fructus (buah jeruk nipis).
Biasanya jeruk nipis ini ditanam di
pekarangan atau dikebun, dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, asalkan
mudah meneruskan air dan mendapat sinar matahari penuh. Konon, jeruk nipis ini
berasal dari kepulauan Hindia Timur. Di indonesia tanaman ini dapat ditemukan
pada ketinggian 1-1.000 m pdl.
Menurut Sethparkdee (1992 ) Tanaman
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle) “Small, densely and irregularly branched, evergreen
tree, about 5 m tall; twigs armed with short stiff sharp spines. Root suckers
and suckers on older branches, characterized by stout sharp spines, are common.
Lime in an everbrearing tree. Leaves alternate, elliptic to oblong-ovate, 4-8
cm x 2-5 cm, margin crenulate; petioles narrowly winged. Inflorescences short
axillary racemes, 1-7(-10)-flowered; flowers small, white in bud; calyx
cup-shaped, 4-6-lobed; petals 4-6, 8-12 mm long; stamens 20-25(-34), ovary
9-12(-15)-celled, style abruptly distinct. Fruit a globose to ovoid berry, 3-6
cm in diameter, sometimes with apical papillae, greenish-yellow; peel very
thin, very densely glandular; segments with yellow-green pulp-vesicles, very
acid, juicy and fragrant. Seeds small, plump, ovoid, pale, smooth with white
embryos (polyembrionic). Limes hybridize freely with other Citrus species, and
many hybrids are known, e.g. Lemonimes (lime x lemon), Limequats (lime x
kumquat). Limes are divided horticulturally into acid and sweet limes. In
addition to the common (Mexican, West Indian or Key) lime described, there is
the Tahiti or Persian lime (2n = 3x = 27), presumably a hybrid of lime and
citron (Citrus medica L.). It has a longer, globose fruit, acid but less richly
flavoured than the common lime; the fruit is seedless or nearly so. The Tahiti
lime is more hardy and successful in the subtropics; in South-East Asia it
plays a very minor role. The sweet citron, probably from India, where it is of
some importance. It has been used as a rootstock. Lime cultivars are not very
distinct; in Thailand 'Kai' and 'Paan' can only be identified by fruit shape
(ovoid and flattened/globose respectively)”.
Menurut Dlimartha, S. (1999) Tanamah
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle) “Pohon jeruk nipis memiliki cabang lebat
tetapi tidak beraturan, memiliki tinggi 1.5-3.5 m, batang bulat, berduri
pendek, kaku dan tajam. Daun tunggal, tangkai daun bersayap sempit. Helaian
daun berbentuk jorong sampai bundar telur lonjong, pangkal bulat, ujung tumpul,
tepi beringgit, permukaan atas berwarna hijau tua mengilap. Permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda, panjang 2.5-9 cm, lebar 2-5 cm. Bunga majemuk,
tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun, bunga berbentuk bintang,
diameter 1.5-2.5 cm, berwarna putih, baunya harum. Buahnya buah buni, berbentuk
bulat sampai bulat telur , diameter 2.5-5 cm, berkulit tipis tanpa benjolan,
berwarna hijau yang akan menjadi kuning jika matang, rasanya asam. Bijinya
banyak, kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang.
Menurut Edwin (2009) Tanamah
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz.) Swingle) “Tanaman jeruk merupakan tanaman buah
tahunan yang berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah
tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu
tersedia disepanjang tahun, kualitas jeruk nipis diketahui dari warna,
kejernihan dan tekstur kulit, bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu
diperhatikan, semakin tipis kulitnya maka semakin banyak kandungan airnya.
Jeruk nipis berukuran kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis
daripada berukuran besar. Tanaman jeruk berkhasiat mencegah dan mengatasi
berbagai penyakit mulai dari daunnya sampai buahnya. Jeruk sangat baik untuk
pencegahan penyakit sebab jeruk mengandung vitamin C 49 mg dalam 100 gramnya,
zat flaonoid, pektin, kalsium, dan asam folat. Jeruk nipis tumbuh pada ketinggian
tempat 200m-1300 m dpl, curah hujan tahunan 1.000 mm-1.500 mm/tahun, suhu udara
20
C-30
C, kelembaban sedang-tinggi, penyinaran
sedang. Jenis tanah yang digunakan untuk tumbuhnya jeruk nipis adalah latosol,
aluvial, dan andosol, tekstur lempung berpasir dan lempung liat, drainase baik,
kedalaman air tanah 40cm-170cm dari permukaan tanah, keasaman (pH) 4-9,
kesuburan sedang-tinggi”.
Menurut Liogier (1988)
Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle) “Key lime is the name used most often to refer to a
primitive race of Citrus arantiifolia cultivated and naturalized in the West
Indies. It is also referred to as Mexican lime, West Indian lime, lima, limón
criollo, limón agria, limón boba, and citron (Little and Wadsworth 1964). Key
lime is an evergreen, spiny shrub or small tree to 6 m in height. The plant has
single or multiple stems and irregular branches covered with smoothish brown to
gray bark. The twigs are quadrangular (when young), green, and bare sharp
axillary spines 3 to 17 mm long. The leaves are yellow-green to dark green,
with 5- to 28-mm winged petioles and elliptic to oval leathery 4- to 13-cm long
blades with edges that have minute rounded teeth. The crushed foliage has a
strong, distinct, spicy (citrus) odor and taste. The four- to five-petaled
white flowers occur in few-flowered axillary clusters. The fruits
(hesperidiums) are ellipsoidal, 3 to 5 cm in diameter, have juicy,
greenish-yellow flesh, and are yellow at maturity. They contain a few white,
pointed seeds about 1 cm long (Liogier 1988, Little and Wadsworth 1964)”.
Menurut Latief, A (2012) Tanaman Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle) “Jeruk Nipis adalah tumbuhan perdu yang mempunyai banyak dahan
dan ranting. Batang pohon berkayu keras. Tanaman ini biasanya berbuah setelah
berumur 2.5 tahun. Buah berbentuk bulat sebesar bola tenis meja, diameter 3-6
cm, berwarna hijau, kuning, atau hijau kekuningan. Bunga berdiameter 2.5 cm dan
berwarna putih kekuningan dengan pinggiran ungu terang”.
B.
Taksonomi Tumbuhan Obat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle.)
Kerajaan
(Kingdom) : Plantae
Divisi (Divisio) : Spermatophyta
Sub
Divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotiledoneae
Ordo : Rutales
Familia
:
Rutaceae
Genus :
Citrus
Spesies :
Citrus aurantifolia
C.
Ciri Morfologi dari Tanaman Obat Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle.)
a.
Daun
(Folio)
Daun jeruk
nipis ini termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai helaian daun
(lamina) dan tangkai daun (petiolus). Bangun daun ini bentuk dengan
bagian yang terlebar ditengah-tengah termasuk jorong (ovalis atau ellipticus).
Ujung daunnya memiliki bangun meruncing (acuminatus).
Pangkal daunnya membulat (rotundatus).
Susunan tulang daunnya menyirip (penninervis).
Daun ini memiliki tepi yang rata. Daun ini berwarna hijau tua dan apabila
daunnya menua akan berubah menjadi kuning dan gugur sedangkan daun yang berada
di bawah permukaanya berwana hijau muda. Permukaan daunnya licin (laevis) dan mengkilat (nitidus). Memiliki panjang 2.5-9 cm,
lebar 2.5 cm. Duduk daun tersebar (folia sparsa), karena disetiap buku-buku
terdapat hanya satu daun. (Tjitrosoepomo, G. 2003)
b. Bunga
(Flos)
Citrus
aurantifolia memiliki bunga majemuk (inflorescentia). Bunga majemuk
(inflorescentia), tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun dengan
diameter 1.5-2.5 cm, bunga berbentuk mangkuk berbagi 4-5 dengan diameter
0.4-0.7 cm berwarna putih dan tangkal putik silindris putih kekuningan. Daun
mahkota berjumlah 4-5 berbentuk lanset dengan panjang 0.7-1.25 dan lebar
0.25-0.5 cm dan berwarna putih. Termasuk bunga hermafrodit atau sering disebut
bunga banci dimnana terdapat putik dan benang sari. Bunga pada jeruk memiliki
benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah
lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, daan
membuka dengan velah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan
banyak ruang , aroma buga harum sehingga menarik lebah. (Tjitrosoepomo, G.
:2003)
c. Buah
(Fructus)
Buah tanaman ini hampir bulat telur,
diameter 3.5-5 cm, tebal kulitnya 0.2-0.5 cm, tipe buah sejati tunggal
berdaging jeruk (hesperedium), permukaan licin, dan berkulit tipis. Kulit
buahnya memiliki 3 lapisan yaitu:
1.
Lapisan luar yang kaku menjangat dan
mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi
jika buah masak warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan lapisan ini disebut
flavedo.
2.
Lapisan tengah yang bersifat seperti
sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih,
dinamakan albedo.
3.
Lapisan dalam yang bersekat-sekat,
hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan ini terdapat
gelembung-gelembung berair, dan bijinya terdapat bebas di antara gelembung-gelembung
(Tjitrosoepomo, G. :2003).
Kulit buah jeruk nipis, kepingan
panjang atau berbentuk spiral, melengkung atau datar, lebar sampai 15 mm, tebal
kira-kira 3mm, keras. Permukaan luar berbenjol-benjol, parut gagang buah berupa
lingkaran lebih menonjol. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak
kuning kecoklatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan warna kehijauan
bergaris tengah kurang lebih 1mm. Berkas patahan tidak berserabut. (Anonim
:2012)
d. Biji
(Semen)
Bijinya banyak kecil-kecil, licin,
bulat telur sungsang. Biji Citrus aurantifolia ini juga memiliki lapisan kulit
luar (testa) tipis, dan bagian pelindung utama bagi bagian biji yang ada di
dalam dan lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput.
(Tjitrosoepomo, G :2003)
e. Batang
(Caulis)
Tanaman ini memiliki batang yang
tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasanya keras dan
kuat, karena sebagian besar tergolong kayu. Batangnya berbentuk bulat (teres),
berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya
mengangguk (nutans), dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi
ujungnya membengkok kembali ke bawah. Sifat percabangan batang monopodial yaitu
dimana batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang.
(Hidayat, 1990).
f. Akar
(Radix)
Citrus
aurantifolia adalah akar tunggang dimana akar lembaga tunbuh terus menjadi
akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang kecil. Akarnya memiliki
cabang dan serabut akar. (Tjitrosoepomo, G. :2003)
D.
Khasiat/Manfaat dari Tanaman Jenuk Nipis
(Citrus Aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle)
a. Buah
Buah
Jueruk Nipis memiliki rasa yang pahit, asam, sedikit dingin, dan berkhasiat
untuk:
1.
Manfaat Air Jeruk nipis
·
Penyedap makanan;
·
Penyedap minuman;
·
Penyegar;
·
Bahan pembuat asam sitrat
·
Membersihkan karat pada logamdan kulit
yang kotor;
·
Campuran jamu;
·
menghilangkan sumbatan energi;
·
obat batuk;
·
menghilangkan kelelahan;
·
peluruhan dahak (mukolitik);
·
peluruh kencing (diuretic);
·
peluruh keringat/menghilangkan bau badan;
·
suara serak;
2.
Bulir/Buah Jeruk Nipis
·
Mengurangi panas perut;
·
Mengurangi penyakit empedu
·
menambah nafsu makan;
·
membantu proses pencernaan;
·
menghentikan kebiasaan merokok
·
influenza;
·
mencegah rambut rontok;
·
menghindari keriput pada wajah;
·
melangsingkan badan;
·
ketombe;
·
menambah stamina;
·
haid yang tidak teratur;
·
amandel;
·
sesak nafas;
·
sembelit;
·
anyang-anyangan;
·
perut mulas pada waktu datang haid;
·
disentri;
·
difteri;
·
jerawat;
·
perut mual;
·
mimisan.
3.
Kulit Jeruk Nipis
·
Mencengah ngengat/tungau.
·
Menetrilisir udara kotor (aromanya)
·
Mengharumkan atau mengurangi bau mulut
tak sedap.
·
Membantu proses pencernaan
4.
Biji Jeruk Nipis
·
Bermanfaat terhadap bisa (racun) yang
mematikan
·
Bermanfaat terhadap sengatan
kalajengking;
b. Bunga
Bunga
dari Jeruk nipis memiliki aroma yang harum dan biasanya digunakan untuk
pengobatan tekanan darah tinggi.
c. Daun
Daun
dari Jeruk Nipis ini dapat digunakan untuk pengotan kepala pusing/vertigo, gigi
berlubang, sakit pinggang, menurunkan tekanan darah tinggi, deman/panas pada
saat malaria.
d. Akar
Akar jeruk nipis biasa digunakan untuk
pengobatan ambeien, wasir.
E.
Kandungan Kimia yang terdapat dalam
tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle).
Jeruk Nipis mempunyai
unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat,
geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung
asam sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C sebesar 27
miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram, hidrat arang 12.4 gram,
vitamin B1 0.04 miligram, zat besi 0.6 miligram, lemak 0.1 gram,
kalori 37 gram, protein 0.8 gram dan mengandung banyak air 86 gram. (Thomas
:1989)
Buah jeruk nipis memiliki rasa
pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung
dalam jeruk nipis di antaranya adalah asam sitrat sebnyak 7-7,6%, damar lemak,
mineral, vitamin B1, sitral limonene, fellandren, lemon kamfer,
geranil asetat, cadinen, linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga
mengandung vitamin C sebanyak 27mg/100 g jeruk, Ca sebanyak 40mg/100 g jeruk,
dan P sebanyak 22 mg. (Hariana :2006)
Jeruk Nipis mengandung minyak
terbang limonene dan linalool. Selain itu, juga mengandung flavonoid, seperti
poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Buah masak mengandung synephrine
dan N-methyltyramine. Disamping itu juga mengandung asam sitrat, asam amino
(triptofan, lisin), minyak asttiri (sitral, limonen, felandren, terfineol,
kamfen), kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, C .
Tanaman genus Citrus merupakan
salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang merupakan suatu substansi alami
yang telah dikesnal memiliki efek sebagai antibakteri. Minyak atsiri yang dihasilkan
oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar mengandung
terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan
hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa minyak atsiri dalam jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) adalah limonen (33,33%), β-pinen (15,85%), sitral (10,54%),
neral (7,94%), γ-terpinen (6,80%), α-farnesen (4,14%), α-bergamoten (3,38%),
β-bisabolen (3,05%), α-terpineol (2,98%), linalol (2,45%), sabinen (1,81%),
β-elemen (1,74%), nerol (1,52%), α-pinen (1,25%), geranil asetat (1,23%),
4-terpineol (1,17%), neril asetat (0,56%) dan trans-β-osimen (0,26%).
(Astarini et al, 2010). (Astarini et al, 2010)
Asam Asetat
|
limonen
|
F.
Cara Pemakaian Tanaman Obat Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz.) Swingle).
1. Amandel
Bahan : 1 buah jeruk
nipis 1.5 rimpang kunyit sebesar ibu jari diparut dan 2 sendok makan madu.
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian dioplos dengan madu dengan ditambah 0.5 gelas air, diaduk samoai
merata, dan disaring.
Cara
menggunakan : diminum 2 hari
sekali secara teratur.
2. Malaria
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 1 sendok makan kecap, garam secukupnya.
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan lainnya dan
disaring.
Cara
menggunakan : diminum tiap pagi
menjelang sarapan.
3. Ambeien
Bahan : 2-4 potong
akar jeruk nipis.
Cara
membuat : rebus dengan
1.5 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring.
Cara
menggunakan : diminum setiap
sore secara teratur.
4. Sesak
Nafas
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk
kopi, 1 potong gula batu.
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, bawang merah diparut, kemudian dicampur dengan
bahan lainnya dan diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk sampai merata,
kemudian disaring.
Cara
menggunakan : diminum setelah
makan pagi secara teratur.
5. Influenza
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 0.5 sendok minyak kayu putih, kapur sirih secukupnya.
Cara
membuat : jeruk nipis
dipanggang sejenak dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan
bahan lainnya dan diaduk sampai merata, dan disaring.
Cara
menggunakan : diminum 1 kali
sehari secara teratur.
6. Batuk
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 1.5 sendok kecap, garam secukupnya.
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya, diaduk
sempai merata dan disaring.
Cara
menggunakan : diminum satu kali
sehari.
Bahan :
1 buah jeruk nipis dan 1 potong gula batu.
Cara membuat : jeruk nipis diperas dengan air hangat, kemudian
diberi gula batu, diaduk sampai merata dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari dilakukan berturut-turut sampai
sembuh
Bahan :
1 buah jeruk nipis, kapur sirih secukupnya, 1 potong gula batu.
Cara membuat : jeruk nipis dibalur dengan kapur sirih beberapa
saat, kemudian dibakar dan diperas untuk diambil airnya. Air jeruk nipis
tersebut diberi gula batu dan diaduk sampai merata, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum biasa
Bahan :
1 buah jeruk nipis, 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 1 sendok minyak kayu
putih;
Cara Membuat : jeruk nipis dibakar dan dibelah menjadi 4 bagian,
jahe diparut, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan : dioleskan pada dada dan punggung sehabis mandi pagi dan
sore.
Bahan :
1 buah jeruk nipis, 2-3 siung bawang merah, 0.5 sendok minyak kelapa;
Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang
merah diparut, kemudian diberi minyak kelapa dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan : digunakan sebagai bedak/bobok.
Bahan :
1 buah jeruk nipis, 1 potong gula batu, 1 putih telur ayam kampung;
Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya,
kemudian dicampur dengan bahan lainnya, diberi 0.25 gelas air masak dan dioplos
sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan : diminum sacara teratusr 1 kali sehari selama sakit.
Bahan :
1 buah jeruk ni[is, 0.25 sendok tepung biji buah pala, 1 sendok minyak kayu
putih;
Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya,
kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan : dipakai sebagai bedak dan dioleskan pada dada dan
punggung.
7. Sakit
Panas
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 0.5 sendok minyak kelapa, 1 sendok minyak kayu putih, 2-4 siung bawang
merah yag dihaluskan;
Cara
membuat jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai
merata;
Cara
menggunakan : dipakai sebagai
kompres dan obat gosok untuk dada dan punggung.
8. Sembelit
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 2-4 siung bawang merah, 1 sendok minyak kayu putih, buah asam
secukupnya, 2 sendok air masak;
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan
dihaluskan bersama-sama;
Cara
menggunakan : dioleskan
diseluruh tubuh, terutama di seputar perut.
9. Terlambat
datang bulan
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari, kapur sirih dan garam secukupnya;
Cara
membuat : jeruk nipis diperas
untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian
semua bahan tersebut dicampur merata dan disaring;
Cara
menggunakan : diminum 1 kali
sehari.
10. Perut
mulas pada waktu haid/datang bulan
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 1.5 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3 mata buah asam yang sudah masak, 1
potong gula kelapa;
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, jahe diparut, kemudian semua bahan tersebut
dicampur dan diberi 0.75 gelas air masak dan disaring;
Cara
menggunakan : dimunum pada hari
pertama haid.
11. Disentri
Bahan : 2 potong akar
jeruk nipis;
Cara
membuat : direbus dengan
2.5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring;
Cara
menggunakan : diminum 1 kali
sehari.
12. Perut
Mulas
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari;
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kunyit diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian kedua bahan tersebut dicampur dengan 0.5 gelas air hangat sampai
merata dan disaring;
Cara
menggunakan : dibuat dan diminum
2 kali sehari.
13. Perut
Mual
Bahan : 1 buah jeruk
nipis dan 1 potong gula aren;
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan gula aren sampai merata,
ditambah dengan 1 gelas air hangat dan disaring:
Cara
menggunakan : diminum biasa.
14. Menghilangkan
Kelelahan
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 0.5 sendok teh bubuk merica, 1 sendok
teh kopi;
Cara
membuat : jeruk nipis diperas
untuk diambil airnya, jahe diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya sampai merata, ditambah 1 gelas air masak dan
disaring;
Cara
menggunakan : dibuat dan diminum
2 minggu sekli.
15. Menghilangkan
bau badan
Bahan : 1 buah jeruk
nipis dan 3-5 lembar daun sirih;
Cara
membuat : kedua bahan
tersebut direbus dengan 1 cerek air sampai mendidih, kemudian dicampur air
dingin secukupnya;
Cara
menggunkan : dipakai untuk
mandi
16. Menghindarkan
Keriput Pada Wajah
Bahan : 1 buah jeruk
nipis, 1 sendok minyak kayu putih, 0.25 sendok kapur sirih;
Cara
membuat : jeruk nipis
diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainya sampai
merata;
Cara
menggunakan : dipakai untuk
bedak pada wajah setiap malam.
17. Wasir
Bahan : Akar pohon
jeruk nipis;
Pengobatan : Akar dicuci dan direbus
dengan 1 liter air kurang lebih setengah jam, kemudian disaring dan diminum.
18. Difteri
Bahan : Dua buah jeruk
nipis dan madu;
Pengobatan : jeruk nipis dicuci dan
diperas. Air perasan diseduh dengan segelas air dan ditambah madu. Ramuan
dikumur selagi hangat selama 3 menit, lalu ditelan. Ramuan diminum tiga kali
sehari sebanyak 2 sendok makan.
19. Jerawat
Bahan : Satu buah jerk
nipis;
Pengobatan : Jeruk dicuci, diiris,
dan digosokan pada kulit wajah.
20. Kepala
Pusing/ Vertigo
Bahan : Setengah
genggam daun jeruk nipis dan satu sendok makan air jeruk nipis;
Pengobatan : daun jeruk dicuci,
dilumatkan, dan ditambah air jeruk nipis. Ramuan digosokan pada tengkuk, dahi,
dan pelipis. Hal ini dilakukan 1-2 kali sehari.
21. Suara
Serak
Bahan : Dua buah jeruk
nipis, kapur sirih, garam dapur, dan satu sendok makan madu murni.
Pengobatan : Jeruk dicuci dan
diperas. Air perasan ditambah kapur sirih, garam dapur, madu, dan tiga perempat
gelas air mendidih. Ramuan diaduk rata dan diminum sekaligus menjelang tidur
malam seminggu sekali.
22. Menambah
Nafsu Makan
Bahan :
Sesendok makan air jeruk nipis dan gula secukupnya.
Pengobatan :
Air jeruk nipis ditambah gula, diaduk rata, dan diminum dua kali sehari sesudah
makan.
23. Mencegah
Rambut Rontok
Bahan : Dua buah jeruk
nipis;
Pengobatan : Jeruk nipis dicuci dan
diiris menjadi 3 atau 4 bagian. Air jeruk nipis dioleskan pada kulit kepala
hingga merata. Selanjutnya, rambut dibungkus dengan handuk selama semalam dan
dikeramas keesokan harinya. Hal ini dilakukan tiga kali seminggu.
24. Ketombe
Bahan : Air perasan
dari satu atau dua jeruk nipis.
Pengobatan : Air perasan jeruk nipis
dioleskan pada seluruh kulit kepala. Setelah didiamkan selama 20-30 menit,
rambut dikeramas. Ketombe biasanya akan hilang setelah hal ini dilakukan tiga
kali (setiap kali akan cuci rambut).
25. Menghentikan
Kebiasaan Merokok
Bahan : Jeruk Nipis
Pengibatan : Jeruk nipis diiris dan
diisap. Selanjutnya, minum air putih. Hal ini dilakukan beberapa kali sehari.
26. Anyang-Anyangan
Bahan : Dua buah jeruk
nipis
Pengobatan : Jeruk nipis dicuci,
diperas, diberi gula pasir secukupnya, dan ditambah segelas air panas. Ramuan
diaduk rata dan diminum sekaligus. Biasanya cukup dilakukan satu kali.
27. Mimisan
Bahan : Satu buah
jeruk nipis besar yang sudah tua
Pengobatan : jeruk nipis dicuci,
dibelah, diperas, dan disaring. Air perasan diteteskan pada hidung. Hal ini
dilakukan 1-2 kali sehari.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jeruk nipis yang mempunyai
nama latin (Citrus aurantifolia (Christm.
& Panz.) Swingle) ini sangat mempunyai banyak manfaat yang dikandungnya,
mulai dari buah, daun, bunga, batang dan juga akarnya memiliki manfaat/kegunaan
masing-masing. Sehingga kehadiran dan pertumbuhannya haruslah dijaga dan
dibudidayakan sehingga dapat menjaga ekosistem lingkungan.
Buah yang berasal dari famili
Rutaceae ini memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh
contohnya vitamin A, B1, dan juga vitamin C. Digunakan dengan perlakuan yang
bervariasi dan juga ditambah/dikombinasi dengan tumbuhan obat lainnya maka
tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat dari berbagai macam penyakit.
B.
Saran
Semoga setelah membaca makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca dan juga pengetahuan yang telah didapat tersebut bisa diamalkan
dikehidupan sehari-hari dan juga makalah ini dapat dijadikan referensi dalam
pembuatan laporan penelitian dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1.
Jakarta: Trubus Agriwi.
F1A dkk. 2006. Pustaka Kebun Percontohan Tumbuhan Obat.
Tasikmalaya: STIKes Bakti Tunas Husada Press.
Latief, A. (2012). Obat Tradisonal. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Liogier H.A. 1988. Descriptive flora of Puerto Rico and
adjacent islands, Spermatophyta. Vol. 2. Editorial de la Universidad de
Puerto Rico, Río Piedras, PR. 481 p.
Sethparkdee, R. 1992. Citrus aurantifolia (Christm. &
Panzer) Swingle.
Thomas.
1989. Tanaman obat tradisional.
Yogyakarta: Kanisius.
Tjitrosoepomo, Gembong.
2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar